Cari Blog Ini

Rabu, 11 Desember 2013

( Drama ) Persahabatan



     

      Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian semester. Felix dan Akbar duduk berdampingan, Feiby, Cindy, Regina duduk di berdampingan  depannya, sedangkan renaldy duduk sendiri dibelakang.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan adalah matematika, semua murid terlihat kebingungan dan kewalahan melihat soalnya dan terjadilah percakapan antara 5 sekawan, Felix, Renaldy, Akbar, Feiby dan Cindy.

Akbar: "cin, aku minta jawaban soal nomor  5 dan 6!” 
Cindy: “A dan C”
     Feiby: “kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Bar?
Akbar: “10 A, 11 D, nomor 15 aku belum”
felix: “Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar”
feiby: “soalnya sulit sekali,masih banyak yang belum aku kerjakan”

Mereka berempat saling contek-mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan renaldy , ia terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.

Akbar : “dy,kamu sudah selesai?”
renaldyi: “Belum, tinggal 3 soal lagi”
Akbar: “Aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 dy”
renaldy: “Tidak Bisa bar,”
Akbar: “Kenapa? Kita sahabat dy, kita harus kerjasama”
Cindy: “Iya dy, kita harus kerja sama”
Felix: “Iya, kamu kan yang paling pintar disini dy”
Renaldy: “tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman”
Feiby: “Kenapa memang dy? Hanya 5 soal saja!”
Renaldy: “Mencontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama. Aku tidak mau mencotek karena dosa, begitu pula member contek ke kalian. Aku minta maaf”
Feiby: “Tapi saat ini, sangat mendesak dy”
Cindy: “Iya dy, bantu kami”
Renaldy: “tetap tidak bisa”
Felix: “yasudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri dy, dan kami urus diri kami sendiri.” Ia pun menjadi marah dan kesal.
Akbar:“biarkan, kita lihat di buku saja”

Akbar lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Feiby menanyakan hasilnya

Feiby: “Bagaimana bar? Ada tidak?"
Akbar: “ada, kalian dengarya. 15A, 16D, 17D, 18B, 19A, 20C”
Regina: ”kalian kok liat buku ? inikan ulangan”
Akbar: ”kenapa kamu yang sewot!”
Regina: ”coba liat teman kalian renaldy dari tadi dia tampak tenang dan mengerjakannya dengan jujur”
Feiby: ”regina bicaramu sudah seperti guru saja, biarlah kami yang  menanggung akibatnya.kamu diam saja”

Karena suara mereka yang ribut, Guru pun mendengarnya dan menghampiri mereka berlima

Guru: “kenapa kalian berisik sekali?”
Regina: ”mereka liat buku bu!”
Guru: ”dasar kalian ini. Keluar sana!”

Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera

Akbar: “Aku tidak menyangka akan seperti ini”
Cindy: “Aku juga tidak menyangka, akan dihukum”
Sita: “Seharusnya kita belajar ya”
Feiby: “Iya, Renaldy benar”
Akbar: “Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!”
Feiby: “Aku menyesal!”
Felix,Cindy&Akbar: “Aku juga”

Setelah itu Renaldy keluar dari kelas dan menghampiri mereka dan Renaldy pun ikut berdiri hormat seperti yang lain.

Cindy: “kenapa dy? Kamu di hukum juga?”
Renaldy: “Tidak,aku ingin menjalani hukuman kalian juga. Kita      sahabat kan? Aku ingin kita bersama”
Feiby: “aku berharap ini menjadi pelajaran kita semua”
Cindy: “dan tidak kita ulangi lagi”
Felix: “Kita kan sahabat sejati”

Lalu mereka semua menjalani hukuman dengan penuh senyum dan tawa, Persahabatan akan mengalahkan segala keburukan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar