“Menjaga kebudayaan”
Ditengah area globalisasi ini kita
sebagai anak remaja sering mengikuti trend-trend yang sedang berkembang
didunia, kita pun tentu saja sudah sering mendengar kata globalisasi,
globalisasi diambil dari kata global yang maknanya universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali
sekedar definisi kerja ( working
definition ), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya.
Proses perkembangan globalisasi pada
awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang
tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian
mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik,
ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi
internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses
berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi
interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling
mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah,seperti kebudayaan
gotong royong,menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga
berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya
berpakaian, gaya rambut dan sebagainya.
Dalam perkembangannya globalisasi
menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan,misalnya :
1. Hilangnya budaya asli suatu daerah,
2. Terjadinya pergeseran nilai-nilai budaya,
3. Menurunnya rasa nasionalisme dan patriotism,
4. Hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong,
5. Kehilangan kepercayaan diri – gaya hidup kebarat-baratan
1. Hilangnya budaya asli suatu daerah,
2. Terjadinya pergeseran nilai-nilai budaya,
3. Menurunnya rasa nasionalisme dan patriotism,
4. Hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong,
5. Kehilangan kepercayaan diri – gaya hidup kebarat-baratan
Perubahan budaya yang terjadi di dalam
masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi
masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju
pluralisme nilai dan norma sosial merupakan salah satu dampak dari adanya
globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara
mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan
batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah
kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia
secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan
yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang
ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari
negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun
televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui
parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Sementara itu,
kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang
berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita.
Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa
teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya
khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau
akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian
tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu
dijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang
semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran
hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika
dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa
menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari
berbagai belahan bumi.
Kondisi yang demikian mau tidak mau
membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan
masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia.
Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat
maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat
pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses
industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka
kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial.
Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan
fungsinya.Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita
lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya,
bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus tertindas proses
modernisasi. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah
menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan
yang lebih beragam bagi masyarakat luas.Akibatnya masyarakat tidak tertarik
lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab
dengan kehidupan mereka.Misalnya saja kesenian tradisional wayang.
Dari hasil
pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya
pergeseran kebudayaan yaitu :
1.
Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan
yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa.
2.
Kita perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya
daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya.
3.
Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi
terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak
menimbulkan pergeseran budaya.
4.
Kita perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan
baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5.
Kita harus berhati-hati dalam meniru atau menerima
kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu
berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.
6.
Kita juga bisa membuat website atau blog yang
mempromosikan keunggulan budaya kita. Saat ini tak jarang kita jumpai
website atau blog yang menampilkan keunikan daerah masing-masing. Mulai dari
wisata kuliner, tempat rekreasi, situs-situs sejarah, pakaian dan tarian adat,
hingga lahan-lahan perekonomian yang menjadi potensi daerah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar